KETAPANG // Monitor86.com
Sejak pasar range sentap yg berlokasi di jalan imam Bonjol kel.kantor,kec delta pawan kabupaten Ketapang Kalbar pindah ke pasar RATU MELATI,aktivitas jual beli menjadi terhenti. Namun tidak bagi aktivitas pelelangan ikan di steigher pasar range sentap, sejak subuh dini hari,para nelayan,penjual,pelelang ikan telah menggeliat perekonomian di tempat pelelangan ikan(TPI). Namun permasalahan saat ini adalah sampahnya yang tak terurus.
RAJI ketua koperasi TPI range sentap menyampaikan keluhannya terhadap sampah yg berserakan di sekitar areal TPI.
"saat ini dimana-mana sampah berserakan,menumpuk dan tidak indah di pandang mata.sampah ini tidak hanya di kawasan TPI,masyarakat sekitarnya banyak juga membuang sampah sembarangan"ujar RAJI
Raji juga menyampaikan bahwa secara rutin ia dan kawan- kawan di TPI membersihkan sampah,mengumpulkan dan membakar sampah.namun kendalanya sampah tetap berserakan,di karenakan belum adanya tempat pembuangan sampah(TPS) di sentap.
" Kami berharap perhatian PEMDA kabupaten Ketapang khususnya dinas yg terkait( dinas perkim-LH) Ketapang untuk menyediakan TPS ( tempat pembuangan sampah) di sekitar TPI pasar range sentap yang terletak di jalan imam Bonjol Kel,kantor,kec delta pawan minimal 2 atau 3 TPS" ujar pengusaha ikan yang ramah ini
RAJI) ketua RT.20 di imam Bonjol Kel, kantor kec, delta pawan .
Dedek erawadi yang tugas wilayahnya meliputi pasar range sentap membenarkan di sekitar TPI range sentap banyak sampah- sampah yang berserakan dan sangat meresahkan masyarakat di sekitarnya.
"Sampah-sampah di TPI Sangat mengganggu pendangan dan ke indahan di lokasi masyarakat kami RT 20 khususnya,kendalanya ya,belum adanya tempat atau wadah masyarakat untuk membuang sampah" ujar dedek.
Tentu saja kedepannya,perhatian dan intervensi pemerintah dalam penangan sampah ini wajib adanya.Di perlukan penganggaran pembuatan TPS di kawasan TPI pasar range sentap yang terletak di jalan imam Bonjol Kel, kantor, kec, delta pawan, kabupaten Ketapang Kalbar.sehingga sampah tersebut dapat teratasi.
Reporter : Asri Ruslan Ka Biro Ketapang
Social Footer