Breaking News

Rudal di Atas Damai (Update Perang Iran vs Israel)

Oleh: Rosadi Jamani Ketua Satupena Kalbar

PONTIANAK // Monitor86.com

Sebelum tidur malam, update dulu perang Iran vs Israel. Apa saja kejadian di tanggal 24 Juni 2025. Sepertinya perang kali ini tensinya agak turun. Mungkin kedua belah pihak sudah pada ngopi kali ya. Simak narasinya, wak!

Fajar belum sepenuhnya mekar di gurun Timur Tengah. Namun, dunia telah diselimuti warna jingga, bukan dari matahari, tapi dari ledakan rudal balistik yang melesat cepat dan buta. Satu lagi bab dalam saga purba Israel dan Iran ditulis dengan tinta fosfor dan tinta diplomasi yang belum kering. Dunia menyaksikan, seperti biasa, dengan mulut terbuka, mata merah, dan jiwa separuh mati oleh kebingungan.

Si rambut jagung, Donald Trump, aktor utama dalam teater absurd ini. Ia tiba-tiba muncul di panggung global dan mengklaim gencatan senjata telah disepakati. “Peace has been achieved. It’s huge. Beautiful. The best ceasefire ever,” katanya dalam pidato yang lebih terdengar seperti trailer film Hollywood dari pada diplomasi internasional. Namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman itu, Iran, yang konon katanya sudah sepakat, meluncurkan rudal balistik ke pangkalan militer AS di Qatar.

Menteri Luar Negeri Iran membantah adanya kesepakatan formal. Mereka memberikan syarat: Israel harus menghentikan serangan sebelum pukul 4 pagi waktu setempat, atau Iran akan kembali “berdialog” dengan rudal. Israel? Diam. Tidak ada pernyataan resmi. Netanyahu hanya meminta semua menterinya tutup mulut, seperti seorang jenderal yang menyuruh pasukannya menahan napas saat ranjau sedang berbunyi.

Qatar menjadi panggung kecil dengan peran besar. Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani tampil sebagai pahlawan baru. Atas nama AS, ia terbang ke Teheran, bertemu dengan petinggi Iran, dan berhasil membuat mereka mengangguk, entah karena setuju atau karena kelelahan. Iran pun secara terbuka berterima kasih kepada Qatar atas dukungan “persaudaraan” dan menegaskan bahwa semua serangan hanya balasan, bukan bentuk permusuhan. Simbolisme Timur Tengah, serangan dianggap surat cinta berisi dendam.

Di Eropa, para pemimpin bereaksi seperti biasanya, dengan pernyataan keras tapi tindakan lemah. Kanselir Jerman Friedrich Merz mendukung serangan AS ke fasilitas nuklir Iran, menyebutnya “tindakan preventif”, meskipun kemudian meminta agar semua pihak menahan diri. Di Prancis, Emmanuel Macron mengadakan konferensi pers dengan wajah diplomatik dan kata-kata ambigu. Uni Eropa pun menawarkan rencana aksi, yang butuh waktu, anggaran, dan janji-janji manis yang mudah dilupakan.

Sementara itu, kerangka gencatan senjata yang disusun dengan napas ngos-ngosan itu berbentuk fase, Iran berhenti selama 12 jam, lalu Israel mengikuti. Tapi tak ada yang tahu siapa memulai, siapa mengakhiri. Mekanisme internasional dibentuk, tapi bagaimana memverifikasi ketika rudal jatuh lebih cepat dari sinyal satelit?

PBB, seperti dewa tua yang kehilangan tongkat, memperingatkan akan “kekacauan tak terelakkan”. Dewan Keamanan menggelar rapat darurat, lalu bubar dengan rasa puas karena berhasil mengucapkan frasa “de-eskalasi” dan “stabilitas regional” sebanyak 19 kali. IAEA pun dikerahkan untuk mengawasi fasilitas nuklir, dengan harapan bahwa kamera dan clipboard bisa menghalau bom bunker buster.

Hubungan Iran-Israel adalah simfoni tragis yang dimainkan selama 75 tahun, dari kerja sama rahasia era Shah Pahlavi, ke permusuhan ideologis Ayatollah Khomeini, hingga proxy war di Suriah, Lebanon, dan Yaman. Sejak Perang Gaza 2023, skala permusuhan meningkat. Serangan siber, sabotase, pembunuhan ilmuwan nuklir, hingga saling lempar rudal lintas negara menjadi bahasa baru diplomasi.

Hari ini, langit Timur Tengah tidak netral. Ia menjadi kanvas bagi ambisi, dendam, dan konspirasi. Di balik setiap ledakan, ada laporan intelijen, ada rapat rahasia, ada pembisik yang menjual peta, dan ada tangan-tangan tak terlihat yang memastikan perang tak pernah benar-benar usai. Dunia menonton seperti biasa, penuh tanya, setengah peduli, dan selalu siap menyalahkan siapa saja, kecuali dirinya sendiri.

Sumber: CNBCTV18, Time of Israel, Aljazeera, Jpost, Goodreturn

Punlisher : Krista#camanewak

Type and hit Enter to search

Close