Breaking News

Kalian Pasti Setuju, Rakyat Bisa Mecat Anggota Dewan

Oleh : Rosadi Jamani Ketua Satupena Kalbar

Pontianak — Monitor86.com

Di rimba demokrasi yang mulai lapuk, angin baru berembus kencang dari arah kampus-kampus. Dulu, kalau mahasiswa marah, senjata andalannya cuma satu, demo jalanan, bakar ban, lempar batu, teriak sampai serak, lalu pulang bawa gas air mata gratis dari aparat. Tapi sekarang? Anak-anak perguruan tinggi kita sudah naik kelas, wak. Mereka sudah nggak main otot lagi. Mereka main otak. Mereka sudah paham, kalau mau bikin para sesepuh Senayan keringetan dingin sambil pegang dada, bukan molotov yang dibawa, tapi akta gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

"Ape age cerita, Bang. Cerita PBNU habis ya, kok malah cerita mahasiswa ni."

"PBNU esok hari terakhir ultimatum Syuriyah. Sambil menunggu, kita bahas mahasiswa yang memperjuangkan rakyat bisa mecat anggota dewan. Tetap Koptagul, wak." Ups

Lima mahasiswa lancarkan jurus gugatan ke MK. Sasarannya? Pasal 239 ayat (2) huruf d UU MD3, jurus lindung diri para sesepuh DPR yang selama ini membuat mereka kebal pedang rakyat. Jurus itu bernama “Hanya Partai yang Boleh Memecat”, ilmu sakti tingkat dewa yang membuat anggota dewan bisa tidur nyenyak sambil ngorok pake AC 30 juta per bulan.

Lima pendekar ini (Ikhsan Fatkhul Azis, Rizki Maulana Syafei, Faisal Nasirul Haq, Muhammad Adnan, Tsalis Khoirul Fatna) datang dengan nomor silsilah 199/PUU-XXIII/2025. Mereka menantang, “Kalau kedaulatan di tangan rakyat, kenapa rakyat nggak boleh narik keris dan tebas wakilnya sendiri kalau sudah mabuk kuasa?” Mereka minta MK membuka jurus baru, “Pemecatan Bisa dari Partai or Langsung dari Rakyat di Dapil”. Artinya, kalau wakilmu di Senayan lebih sering main golf ketimbang dengar suara petani, cukup kumpulin tanda tangan warga, terus… Zreeeet! Kerambol emasnya langsung lepas, dia pulang kampung bawa karung goni.

Para sesepuh di Senayan langsung panik berjamaah. Bob Hasan, ketua Baleg, keluarkan jurus “Senyum Pahit Sambil Bilang Bagus” tingkat tinggi. Darmadi Durianto dari PDI-Perjuangan langsung mainkan ilmu “Nanti Chaos Bro!”, padahal chaos yang dia takutin cuma satu, dompetnya jadi tipis. Dede Yusuf pura-pura buka jurus “Aku Setuju Tapi…”, sambil kakinya mundur tiga langkah, takut kena sembur api rakyat. Aria Bima malah mainkan jurus klasik “Lima Tahun Sekali Kan Sudah Cukup”, sama kayak guru silat yang bilang “Sabar dulu, nanti juga mati sendiri kok lawannya”.

Tapi kita semua tahu rahasia besar di balik rimba ini, selama ini partai-partai besar menyimpan “Kitab Sakti Kursi Abadi” yang cuma bisa dibuka oleh ketua umum. Rakyat? Cuma boleh jadi penonton yang bayar tiket 500 tahun sekali. Kalau kitab itu dibuka oleh rakyat langsung, wah… dalam semalam bisa kosong separuh Senayan. Nuan bayangin, satu dapil marah karena wakilnya cuma muncul pas bagi sembako, langsung keluarkan jurus “Petisi Seribu Tangan”, kirim ke MK, besoknya kursi itu sudah berdebu, orangnya sudah naik kereta ekonomi pulang kampung sambil bawa oleh-oleh malu.

Sekarang lima pendekar muda ini sedang berdiri di tengah arena Mahkamah Konstitusi, keris terhunus, menanti hakim-hakim konstitusi memilih, mau jadi penutup mata rimba yang korup, atau jadi penjaga gerbang yang akhirnya membiarkan rakyat mengeluarkan jurus “Pecat Sendiri”.

Kalau jurus ini lolos, tahun depan kita bakal punya ilmu baru yang lebih sakti dari segala aliran silat, “Jurus Recall Rakyat”. Satu gerakan tangan, satu juta tanda tangan, satu anggota dewan langsung terbang keluar jendela DPR kayak daun kering.

Maka, wahai rimba Indonesia…Sekarang saatnya kita semua jadi murid perguruan "Mahasiswa Gelisah” ini. Asah keris, siapkan tanda tangan, dan bersiap jadi saksi hidup saat rakyat akhirnya boleh berseru, "Hei, ente yang dulu ulun coblos, hengkang dari kursi empukmu. Soalnya rakyat di dapil mu udah muak!"

Kalau MK berani buka gerbang ini, maka tahun 2026 akan tercatat dalam kitab sejarah sebagai “Tahun Para Pendekar Rakyat Mengguncang Rimba Senayan”. 

Sampai jumpa di arena, wak. Jangan lupa bawa kerisnya.  Biar kita sama-sama tebas kursi yang sudah terlalu lama bikin pantat pejabat kebas.


Foto Ai hanya ilustrasi

Publisher : Kris#camanewak

Type and hit Enter to search

Close